Senin, 22 Maret 2021

Budaya Positif di Sekolah

 Salah satu materi yang diperoleh dalam program guru penggerak adalah tentang bagaimana mengembangkan budaya positif di sekolah. Budaya positif yang dapat diterapkan di kelas antara lain membuat kesepakatan kelas sebelum proses pembelajaran dimulai. Kesepakatan kelas ini dapat dibuat di awal semester. Murid bersama guru mengemukakan pendapatnya kemudian hasil dari beberapa pendapat tersebut disepakati oleh seluruh warga kelas. Hasil kesepakatan dibuat secara tertulis, misalnya dibuat dalam bentuk poster, kemudian ditempel di dinding kelas dengan letak yang strategis sehingga mudah dibaca oleh warga kelas.

Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring di masa pandemi Covid 19 ini, kesepakatan kelas dilakukan secara daring menggunakan google jamboard. Murid menuliskan pendapatnya dalam sticky note yang ada pada google jamboard. 

Hasil kesepakatan melalui google jamboard seperti pada gambar berikut ini :


Kesepakatan kelas tersebut selalu ditinjau secara berkala, dengan cara guru melakukan evaluasi dan refleksi dengan melibatkan murid. Melalui proses ini kesepakatan kelas tersebut menjadi lebih bermakna, sehingga apa yang ingin dicapai melalui kesepakatan kelas ini dapat terwujud. Lingkungan belajar yang dapat mendorong murid untuk memperoleh pembelajaran bermakna juga dapat diwujudkan. 

Agar murid lebih dapat menginternalisasi kesepakatan kelas ini, hasil kesepakatan dapat dibuat dalam bentuk poster. Apabila pembelajaran berlangsung secara luring maka poster tersebut dipasang di didinding kelas. Sedangkan pada pembelajaran daring seperti di masa pandemi ini, poster dapat diposting melalui media sosial oleh guru dan seluruh murid.

Kesepakatan kelas dalam bentuk poster contohnya seperti berikut ini :


Demikian sedikit pemaparan tentang budaya positif di sekolah yaitu tentang kesepakatan kelas. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan sehingga masih harus banyak belajar. Semoga tulisan ini bermanfaat.